Senin, 07 Januari 2013

Keperawatan Komunitas


BAB I
TINJAUAN TEORITIS

A. Masalah Kesehatan di Indonesia dan Penanggulangannya

1.    Pengertian
·      Kesehatan lingkungan ialah hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia ( Walter R Lym ).
·      Ilmu kesehatan lingkungan suatu ilmu dan keterampilan yang memusatkan perhatiannya pada usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan atau akan menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan fisiknya, kesehatan ataupun kelangsungan hidupnya.
·      Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ilmu kesehatan lingkungan tidak lain daripada suatu ilmu yang merupakan bagian perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan penilaian dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada hubungan adalah kelangsungan hidup manusia, sedenikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat lebih ditingkatkan.
2.    Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh lingkungan terhadap masyarakat di masyarakat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.    Akibat atau masalah yang ditimbulkannya segera terjadi artinya begitu faktor lingkungan yang tidak mrnguntungkan tersebut hadir atau tidak hadir dalam kehidupan, maka akan timbullah penyakit.
b.    Akibat atau masalah yang ditimbulkannya terjadi secara lambat laun artinya terdapat tenggang waktu antara hadir atau tidak hadirnya faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dengan munculnya penyakit. Untuk yang terakhir ini, dua syarat haruslah terpenuhi yakni pengaruh tersebut berlangsung secara terus menerus serta terdapat sifat akumulatif di dalamnya.
3.    Masalah Kesehatan Lingkungan
Telah disebutkan bahwa masalah kesehatan lingkungan di Indonesia muncul sebagai akibat adanya dua keadaan yakni :
a.    Faktor ketidaktahuan penduduk.
b.    Terdapatnya faktor lingkungan yang jika ditinjau dari sudut kesehatan kurang menguntungkan.
Corak dan macam penyakit di Indonesia ditandai oleh :
a.    Masih tingginya penyakit infeksi
b.    Masih tingginya angka penyakit menular serta dilengkapkan oleh beberapa data hasil penelitian kesehatan.

B. Beberapa Masalah Kesehatan Lingkungan

1)   Masalah air minum
Sampai dengan tahun 1972 ternyata ditemui hanya 1,3% penduduk yang mendapat air yang memenuhi syarat, sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 1976 terhadap 19.000 desa yang mencakup sekitar 30% penduduk yang tinggal di pedesaan, ternyata hanya sekitar 6,1% penduduk yang mempunyai air minum yang sehat. Untuk daerah perkotaan angka yang didapatkan lebih tinggi, tetapi tetap saja belum memuaskan karena penelitian tahun 1973 terhadap 50 kota memberikan hasil hanya sekitar 30% penduduk yang tinggal di kota mendapat air minum yang layak yakni melalui sambungan rumah atau hidrolik umum.
2)   Masalah benda, Barang sisa dan Bekas
Dalam kelompok ini termasuk soal pembuangan tinja, air limbah, sampah yang dibedakan atas sampah basah dan sampah kering serta sisa-sisa industri, yang keadaannya lebih menyediakan, karena kebanyakan kota kekurangan biaya untuk mengelolanya.
3)   Masalah Perumahan
Masalah perumahan di Indonesia dijadikan menjadi 2 yaitu :
a)    Masalah yang terdapat di daerah perkotaan.
b)   Masalah yang terdapat di daerah pedesaan.
Untuk daerah perkotaan masalah yang ditemukan menyangkut soal kwalitas, dan sekaligus kwantitas sedangkan untuk daerah pedesaan lebih banyak berkisar pada kwalitas.
4)   Masalah Pengawasan Arthropoda dan Rodentia
Masalah pengawasan arthropoda dan rodentia ini makin lebih kompleks karena pada akhir-akhir ini peningkatan hasil pertanian sering dipergunakan pelbagai jenis insekfisida secara sembarangan yang tentu saja akan menimbulkan problema baru pada masa depan kelak yakni dengan timbulnya species yang tahan terhadap berbagai macam zat insektisida tersebut.
5)   Masalah Makanan dan Minuman
Syarat-syarat terpenuhinya kebersihan makanan Indonesia :
a)    Pada waktu bahan makanan masih berada di sumbernya
b)   Pada waktu pendistribusiannya ( transportasi )
c)    Pada waktu penggudangannya
d)   Pada waktu pemasarannya
e)    Pada waktu pengolahannya
f)    Pada waktu penyajiannya
g)   Pada waktu penyimpanan jadi di rumah tangga
6)   Masalah Pencemaran
Termasuk kedalam golongan ini pencemaran udara, pencemaran air, serta pencemaran tanah baik secara alamiah atau hasil kerja manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ekologi Universitas Padjajaran pada tahun 1977 membuktikan bahwa udara di beberapa tempat di kota Bandung mengandung kadar CO yang telah sampai pada tarap yang membahayakan. Pencemaran air di Indonesia terutama air laut banyak disebabkan oleh sisa ataupun ceceran minyak.
Pencemaran tanah yang paling dirasakan ialah akibat pemakaian plastik sebagai pembungkus yang tidak akan musnah kecuali jika dibakar. Disamping itu pencemaran tanah karena pembuangan tinja yang sembarangan tetap menjadi masalah yang belum dapat dicarikan jalan keluarnya.

 

C. Upaya Penanggulangan Masalah Kesehatan Lingkungan

Secara garis besar, upaya kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1.    Upaya sanitasi dasar yang mencakup penyehatan air minum, pembuangan kotoran dan air limbah, penyehatan makanan, penyehatan pemukiman, pemberantasan vector penyakit dan pengawasan sumber penyakit dengan cara sederhana, penyehatan pengelolaan sampah. Upaya sanitasi dasar ini berhubungan dengan kegiatan rumah tangga.
2.    Upaya penanggulangan pencemaran atau kemerosotan lingkungan fisik dan biologis yang mencakup upaya untuk menanggulangi atau mencegah bahaya dalam berbagai media, sumber dan jalur dimana unsure fisik, kimia dan biologis mungkin dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
3.    Upaya penanggulangan akibat tekanan pembangunan yang dapat timbul akibat migrasi desa ke kota, industrialisasi kependudukan, makin banyaknya kendaraan bermotor atau hasil produksi makanan yang mungkin menimbulkan tekanan kejiwaan atau bahaya terhadap kesehatan jasmani.

D. TUJUAN UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Tujuan upaya peningkatan kesehatan lingkungan ialah untuk membuat suatu keadaan yang terkendali dalam lingkungan hidup, seimbang dengan dinamika pertumbuhan hidup manusia dalam menjunjung atau menunjang terwujudnya derajat kesehatan yang optimal.
            Upaya Pencegahan Penyakit Menular di Lingkungan Masyarakat, diantaranya ialah :
1)   Air bersih yaitu air yang jernih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa atau tawar, tetapi air bersih itu belum tentu sehat.
2)   Air sehat yaitu air bersih yang sudah dimasak dan tidak mengandung bibit penyakit atau kuman penyakit. Air bersih diperoleh dari sumur pompa tangan, penampungan air hujan jika sumber air yang lain tidak ada, mata air yang dirawat atau air perpiraan dan sumur gali bertutup. Kebersihan air perlu dijaga karena air yang tidak bersih dapat menularkan berbagai bibit penyakit ; seperti diare, sakit kulit, cacingan, disentri, malaria dan demam siput.
3)   Kegiatan penyehatan perumahan dan lingkungan meliputi, penyehatan perumahan, pembuangan kotoran manusia, pengelolaan air limbah serta pengelolaan sampah. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas, prinsip pencehagannya yaitu memutuskan rantai penularan dengan pengobatan kasus dan perbaikan kesehatan lingkungan, mencakup pola hygiene dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
4)   Diare adalah buang air besar yang berlebih sering dari biasanya 3x / lebih / hari berbentuk cair, disertai muntah, panas dan lain-lain.
5)   DBD yaitu demamberdarah dengue suatu penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue dan terutama menyerang anak-anak.
E. POKOK PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT
1.    Program Wilayah atau Kawasan Sehat
·      Program ini bertujuan untuk mewujudkan kondisi kabupaten/kota yang aman, nyaman, dan sehat untuk kehidupan warganya melalui peningkatan kualitas lingkungan fisik, social dan budaya secara optimal, sehingga dapat mendukung produktivitas dan ekonomi wilayahnya.
·      Program wilayah sehat adalah suatu program yang berasal dari keinginan dan kebutuhan masyarakat yang dikelola oleh masyarakat sedangkan pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator.
·      Sasaran yang aman dicapai dalam program ini adalah :
a)    Terwujudnya forum yang mampu menjalin kerjasama dan aspirasi antar masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta.
b)   Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, social dan budaya dengan memaksimalkan potensi sumber daya secara mandiri.
c)    Tersedianya pola dan mekanisme kerja antara berbagai pihak terkait.
d)   Terwujudnya produktivitas masyarakat dan ekonomi wilayah yang mampu meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat yang lebih baik.
e)    Terselenggaranya kinerja pemerintah yang berorientasi terhadap kepentingan masyarakat luas.
·      Kegiatan program ini terdiri dari :
a)    Penetapan standar dan persyaratan serta peraturan terkait
b)   Penyusunan pedoman umum dan teknis
c)    Sosialisasi lintas sektor / program serta promosi dan desiminasi program ke daerah
d)   Pembentukan kelompok kerja kota/kabupaten/desa sehat
e)    Pemberdayaan perilaku kegiatan
f)    Penyusunan perencanaan sesuai masalah setempat dan pelaksanaan program
g)   Pengembangan sistem informasi wilayah/kawasan sehat


2.    Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di tempat kerja perkantoran dan industri sehingga para karyawan di tempat kerja perkantoran dan industri serta masyarakat sekitar dapat terhindar dari penyakit akibat kerja, kecelakaan dan pencemaran lingkungan.
·      Sasaran dari program ini antara lain :
a)   Semua industri yang menghasilkan limbah telah dapat mengolah limbahnya dengan aman dan sehat
b)   75% dari tempat kerja perkantoran dan industri tidak menimbulkan bising yang mengganggu kesehatan
c)   Semua tempat kerja perkantoran dan industri tidak menimbulkan bising yang mengganggu kesehatan
d)  Menurunnya tingkat paparan pestisida di lingkungan kerja dan industri serta tercapainya tempat pengelolaan pestisida ( TP2 ) yang memenuhi syarat mencapai 100%
e)   Terbentuknya institusi pembina kesehatan dan keselamatan kerja
f)    Meningkatnya pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja paripurna
g)   Terpenuhinya persyaratan kesehatan kerja di berbagai jenis pekerjaan
h)   Terpenuhinya persyaratan kesehatan kerja di berbagai jenis pekerjaan
i)     Meningkatnya kemandirian hidup sehat pekerja dan membudayanya norma sehat dalam bekerja
j)     Meningkatnya profesionalisme para pembina, pelaksana, penggerak dan pendukung program kesehatan dalam keselamatan kerja
k)   Tegaknya hukum dan terlaksananya sistem informasi kesehatan dan keselamatan kerja
·      Kegiatan dari program ini :
a)   Penetapan standar dan persyaratan kesehatan
b)   Pengawasan kualitas kesehatan lingkungan, peralatan dan klasifikasi
c)   Penyuluhan dan kampanye hygiene dan sanitasi
d)  Penyediaan dan pengembangan peralatan dan media penyuluhan
e)   Pemantauan peralatan
f)    Pengembangan jaringan pelayanan kesehatan kerja
g)   Pembentukan motivator kelompok kerja dan sistem penghargaan kelompok kerja sehat produktif
h)   Pengembangan kesehatan kerja di sarana pelayanan kesehatan
i)     Penyusunan peraturan dan penetapan persyaratan kesehatan kerja, peningkatan profesionalisme melalui pendidikan, pelatihan dan penempatan tenaga ahli kesehatan kerja di daerah
j)     Pengembangan sistem informasi kesehatan dan keselamatan kerja

3.    Program Hygiene dan Sanitasi Tempat-tempat Umum
·      Tujuan
Meningkatkan kualitas lingkungan tempat-tempat umum yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat melindungi masyarakat dari penularan penyakit, keracunan, kecelakaan-kecelakaan, pencemaran lingkungan serta gangguan kesehatan lain.
·      Sasaran
a)   75% hotel dan penginapan lain telah memenuhi persyaratan kesehatan
b)   75% jasa boga restoran/rumah makan dan tempat pengolahan makanan serta memenuhi persyaratan kesehatan
c)   50% taman rekreasi dan tempat hiburan lain telah memenuhi persyaratan kesehatan
d)  Seluruh rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain telah memenuhi persyaratan kesehatan
e)   50% sarana ibadah dan sarana pendidikan telah memenuhi persyaratan kesehatan
f)    50% sarana dan prasarana angkutan umum telah memenuhi persyaratan kesehatan
g)   50% sarana tempat-tempat lain telah memenuhi persyaratan kesehatan
·      Kegiatan
a)   Penetapan standar dan persyaratan kesehatan
b)   Pengembangan metoda dan uji coba
c)   Pengawasan, investigasi dan pemecahan masalah/tindak lanjut
d)  Analisis bahaya titik kendali kritis pada proses pengolahan makanan
e)   Analisis dampak kesehatan lingkungan
f)    Akreditasi/grading sarana dan prasarana
g)   Peningkatan kualitas sumber daya manusia
h)   Penyuluhan, pemberian stimulan dan percontohan
i)     Pembentukan dan pengembangan kel-kader-asosiasi
j)     Pembentukan PPNS dan penerapannya
k)   Pengembangan sistem informasi TTV

4.    Program Pemukiman, Perumahan dan Bangunan Sehat
·      Tujuan
Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, perumahan dan bangunan yang memenuhi syarat kesehatan
·      Sasaran
a)   Tercapainya pemukiman yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 75% di perkotaan dan 60% di pedesaan
b)   Tercapainya lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di perkotaan  sebesar 75% dan  di pedesaan 60%
c)   Tercapainya bangunan rumah yang memenuhi syarat kesehatan di perkotaan 75% dan pedesaan 60%
d)  Tercapainya sarana pembuangan kotoran manusia/jamban yang memenuhi syarat kesehatan serta pemanfaatannya sebesar 100% baik di perkotaan/pedesaan
e)   Tercapainya pemanfaatan dan pengawasan tempat pembuangan sampah sementara yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 100%
f)    Tercapainya pengendalian lalat dan pencemaran lingkungan di TPA dan TPS sebesar 100%
g)   Tercapainya pengawasan tempat pengelolaan pestisida (TP2) 100%
h)   Tercapainya hidup bersih dan sehat pada 60% ibu yang mempunyai balita, anak sekolah dan guru, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kelompok pemuda di perkotaan dan 40% di pedesaan
·      Kegiatan
a). Penetapan standar dan persyaratan kesehatan
b).        Penyuluhan dan kampanye hygiene sanitasi
c). Pemberian percontohan dan stimulasi
d).        Pengawasan, investigasi dan tindak lanjut sanitasi serta analisa dampak lingkungan
e). Pembentukan forum kader dan kelompok kerja
f). Penyediaan dan pengembangan peralatan serta media penyuluhan
g).        Pengembangan sistem informasi kesehatan lingkungan
h).        Program penyehatan air


















BAB II
KESIMPULAN

Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
Masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia terjadi akibat adanya :
a.    Faktor ketidaktahuan penduduk
b.    Terdapatnya faktor lingkungan yang jika ditinjau dari sudut kesehatan kurang menguntungkan
Masalah-masalah kesehatan lingkungan :
1.    Masalah air minum
2.    Masalah perumahan
3.    Masalah benda dan barang sisa/bekas
4.    Masalah pengawasan anthropoda dan rodentia
5.    Masalah makanan dan minuman
6.    Masalah pencemaran
Upaya penanggulangan masalah kesehatan :
1.    Upaya sanitasi dasar
2.    Upaya penanggulangan pencemaran atau pemerosotan lingkungan
3.    Upaya penanggulangan akibat tekanan pembangunan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar