BAB
I
TINJAUAN
TEORITIS
A. Masalah Kesehatan di Indonesia dan Penanggulangannya
1.
Pengertian
·
Kesehatan lingkungan ialah hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat
kesehatan manusia ( Walter R Lym ).
·
Ilmu kesehatan lingkungan suatu ilmu dan
keterampilan yang memusatkan perhatiannya pada usaha pengendalian semua faktor
yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan atau akan
menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan fisiknya, kesehatan ataupun
kelangsungan hidupnya.
·
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
Ilmu kesehatan lingkungan tidak lain daripada suatu ilmu yang merupakan bagian
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan
penilaian dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang
diperkirakan ada hubungan adalah kelangsungan hidup manusia, sedenikian rupa
sehingga derajat kesehatan dapat lebih ditingkatkan.
2.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh lingkungan terhadap masyarakat di masyarakat dibedakan menjadi 2
yaitu :
a.
Akibat atau masalah yang ditimbulkannya segera terjadi
artinya begitu faktor lingkungan yang tidak mrnguntungkan tersebut hadir atau
tidak hadir dalam kehidupan, maka akan timbullah penyakit.
b.
Akibat atau masalah yang ditimbulkannya terjadi secara
lambat laun artinya terdapat tenggang waktu antara hadir atau tidak hadirnya
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dengan munculnya penyakit. Untuk
yang terakhir ini, dua syarat haruslah terpenuhi yakni pengaruh tersebut
berlangsung secara terus menerus serta terdapat sifat akumulatif di dalamnya.
3.
Masalah Kesehatan Lingkungan
Telah disebutkan bahwa masalah kesehatan lingkungan di
Indonesia muncul sebagai akibat adanya dua keadaan yakni :
a.
Faktor ketidaktahuan penduduk.
b.
Terdapatnya faktor lingkungan yang jika ditinjau dari
sudut kesehatan kurang menguntungkan.
Corak dan macam penyakit di
Indonesia ditandai oleh :
a.
Masih tingginya penyakit infeksi
b.
Masih tingginya angka penyakit menular serta dilengkapkan
oleh beberapa data hasil penelitian kesehatan.
B. Beberapa Masalah Kesehatan Lingkungan
1)
Masalah air minum
Sampai dengan tahun 1972 ternyata ditemui hanya 1,3%
penduduk yang mendapat air yang memenuhi syarat, sedangkan berdasarkan
penelitian yang dilakukan pada tahun 1976 terhadap 19.000 desa yang mencakup
sekitar 30% penduduk yang tinggal di pedesaan, ternyata hanya sekitar 6,1%
penduduk yang mempunyai air minum yang sehat. Untuk daerah perkotaan angka yang
didapatkan lebih tinggi, tetapi tetap saja belum memuaskan karena penelitian
tahun 1973 terhadap 50 kota memberikan hasil hanya sekitar 30% penduduk yang
tinggal di kota mendapat air minum yang layak yakni melalui sambungan rumah
atau hidrolik umum.
2)
Masalah benda, Barang sisa dan Bekas
Dalam kelompok ini termasuk soal pembuangan tinja, air
limbah, sampah yang dibedakan atas sampah basah dan sampah kering serta
sisa-sisa industri, yang keadaannya lebih menyediakan, karena kebanyakan kota
kekurangan biaya untuk mengelolanya.
3)
Masalah Perumahan
Masalah perumahan di Indonesia dijadikan menjadi 2 yaitu :
a)
Masalah yang terdapat di daerah perkotaan.
b)
Masalah yang terdapat di daerah pedesaan.
Untuk daerah perkotaan masalah yang ditemukan
menyangkut soal kwalitas, dan sekaligus kwantitas sedangkan untuk daerah
pedesaan lebih banyak berkisar pada kwalitas.
4)
Masalah Pengawasan Arthropoda dan Rodentia
Masalah pengawasan arthropoda dan rodentia ini makin
lebih kompleks karena pada akhir-akhir ini peningkatan hasil pertanian sering
dipergunakan pelbagai jenis insekfisida secara sembarangan yang tentu saja akan
menimbulkan problema baru pada masa depan kelak yakni dengan timbulnya species
yang tahan terhadap berbagai macam zat insektisida tersebut.
5)
Masalah Makanan dan Minuman
Syarat-syarat terpenuhinya kebersihan makanan Indonesia :
a)
Pada waktu bahan makanan masih berada di sumbernya
b)
Pada waktu pendistribusiannya ( transportasi )
c)
Pada waktu penggudangannya
d)
Pada waktu pemasarannya
e)
Pada waktu pengolahannya
f)
Pada waktu penyajiannya
g)
Pada waktu penyimpanan jadi di rumah tangga
6)
Masalah Pencemaran
Termasuk kedalam golongan ini pencemaran udara,
pencemaran air, serta pencemaran tanah baik secara alamiah atau hasil kerja
manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ekologi Universitas Padjajaran
pada tahun 1977 membuktikan bahwa udara di beberapa tempat di kota Bandung
mengandung kadar CO yang telah sampai pada tarap yang membahayakan. Pencemaran
air di Indonesia terutama air laut banyak disebabkan oleh sisa ataupun ceceran
minyak.
Pencemaran tanah yang paling dirasakan ialah akibat
pemakaian plastik sebagai pembungkus yang tidak akan musnah kecuali jika
dibakar. Disamping itu pencemaran tanah karena pembuangan tinja yang
sembarangan tetap menjadi masalah yang belum dapat dicarikan jalan keluarnya.
C. Upaya Penanggulangan Masalah Kesehatan Lingkungan
Secara garis besar,
upaya kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1.
Upaya sanitasi dasar yang mencakup penyehatan air
minum, pembuangan kotoran dan air limbah, penyehatan makanan, penyehatan
pemukiman, pemberantasan vector penyakit dan pengawasan sumber penyakit dengan
cara sederhana, penyehatan pengelolaan sampah. Upaya sanitasi dasar ini
berhubungan dengan kegiatan rumah tangga.
2.
Upaya penanggulangan pencemaran atau kemerosotan
lingkungan fisik dan biologis yang mencakup upaya untuk menanggulangi atau
mencegah bahaya dalam berbagai media, sumber dan jalur dimana unsure fisik,
kimia dan biologis mungkin dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang
maupun dalam jangka pendek.
3.
Upaya penanggulangan akibat tekanan pembangunan yang
dapat timbul akibat migrasi desa ke kota, industrialisasi kependudukan, makin
banyaknya kendaraan bermotor atau hasil produksi makanan yang mungkin
menimbulkan tekanan kejiwaan atau bahaya terhadap kesehatan jasmani.
D. TUJUAN UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Tujuan upaya peningkatan
kesehatan lingkungan ialah untuk membuat suatu keadaan yang terkendali dalam
lingkungan hidup, seimbang dengan dinamika pertumbuhan hidup manusia dalam
menjunjung atau menunjang terwujudnya derajat kesehatan yang optimal.
Upaya Pencegahan Penyakit Menular di
Lingkungan Masyarakat, diantaranya ialah :
1)
Air bersih yaitu air yang jernih, tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak berasa atau tawar, tetapi air bersih itu belum tentu sehat.
2)
Air sehat yaitu air bersih yang sudah dimasak dan tidak
mengandung bibit penyakit atau kuman penyakit. Air bersih diperoleh dari sumur
pompa tangan, penampungan air hujan jika sumber air yang lain tidak ada, mata
air yang dirawat atau air perpiraan dan sumur gali bertutup. Kebersihan air
perlu dijaga karena air yang tidak bersih dapat menularkan berbagai bibit
penyakit ; seperti diare, sakit kulit, cacingan, disentri, malaria dan demam
siput.
3)
Kegiatan penyehatan perumahan dan lingkungan meliputi,
penyehatan perumahan, pembuangan kotoran manusia, pengelolaan air limbah serta
pengelolaan sampah. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas, prinsip
pencehagannya yaitu memutuskan rantai penularan dengan pengobatan kasus dan
perbaikan kesehatan lingkungan, mencakup pola hygiene dan penyuluhan kesehatan
masyarakat.
4)
Diare adalah buang air besar yang berlebih sering dari
biasanya 3x / lebih / hari berbentuk cair, disertai muntah, panas dan
lain-lain.
5)
DBD yaitu demamberdarah dengue suatu penyakit infeksi
virus akut yang disebabkan oleh virus dengue dan terutama menyerang anak-anak.
E. POKOK
PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT
1.
Program Wilayah atau Kawasan Sehat
·
Program ini bertujuan untuk mewujudkan kondisi
kabupaten/kota yang aman, nyaman, dan sehat untuk kehidupan warganya melalui
peningkatan kualitas lingkungan fisik, social dan budaya secara optimal,
sehingga dapat mendukung produktivitas dan ekonomi wilayahnya.
·
Program wilayah sehat adalah suatu program yang
berasal dari keinginan dan kebutuhan masyarakat yang dikelola oleh masyarakat
sedangkan pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator.
·
Sasaran yang aman dicapai dalam program ini
adalah :
a)
Terwujudnya forum yang mampu menjalin kerjasama dan
aspirasi antar masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta.
b)
Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik,
social dan budaya dengan memaksimalkan potensi sumber daya secara mandiri.
c)
Tersedianya pola dan mekanisme kerja antara berbagai
pihak terkait.
d)
Terwujudnya produktivitas masyarakat dan ekonomi
wilayah yang mampu meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat yang lebih
baik.
e)
Terselenggaranya kinerja pemerintah yang berorientasi
terhadap kepentingan masyarakat luas.
·
Kegiatan program ini terdiri dari :
a)
Penetapan standar dan persyaratan serta peraturan
terkait
b)
Penyusunan pedoman umum dan teknis
c)
Sosialisasi lintas sektor / program serta promosi dan
desiminasi program ke daerah
d)
Pembentukan kelompok kerja kota/kabupaten/desa sehat
e)
Pemberdayaan perilaku kegiatan
f)
Penyusunan perencanaan sesuai masalah setempat dan
pelaksanaan program
g)
Pengembangan sistem informasi wilayah/kawasan sehat
2.
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan di tempat kerja perkantoran dan industri sehingga para karyawan
di tempat kerja perkantoran dan industri serta masyarakat sekitar dapat
terhindar dari penyakit akibat kerja, kecelakaan dan pencemaran lingkungan.
·
Sasaran dari program ini antara lain :
a)
Semua industri yang menghasilkan limbah telah dapat
mengolah limbahnya dengan aman dan sehat
b)
75% dari tempat kerja perkantoran dan industri tidak
menimbulkan bising yang mengganggu kesehatan
c)
Semua tempat kerja perkantoran dan industri tidak
menimbulkan bising yang mengganggu kesehatan
d) Menurunnya
tingkat paparan pestisida di lingkungan kerja dan industri serta tercapainya
tempat pengelolaan pestisida ( TP2 ) yang memenuhi syarat mencapai 100%
e)
Terbentuknya institusi pembina kesehatan dan
keselamatan kerja
f)
Meningkatnya pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja
paripurna
g)
Terpenuhinya persyaratan kesehatan kerja di berbagai
jenis pekerjaan
h)
Terpenuhinya persyaratan kesehatan kerja di berbagai
jenis pekerjaan
i)
Meningkatnya kemandirian hidup sehat pekerja dan
membudayanya norma sehat dalam bekerja
j)
Meningkatnya profesionalisme para pembina, pelaksana,
penggerak dan pendukung program kesehatan dalam keselamatan kerja
k)
Tegaknya hukum dan terlaksananya sistem informasi
kesehatan dan keselamatan kerja
·
Kegiatan dari program ini :
a)
Penetapan standar dan persyaratan kesehatan
b)
Pengawasan kualitas kesehatan lingkungan, peralatan dan
klasifikasi
c)
Penyuluhan dan kampanye hygiene dan sanitasi
d) Penyediaan
dan pengembangan peralatan dan media penyuluhan
e)
Pemantauan peralatan
f)
Pengembangan jaringan pelayanan kesehatan kerja
g)
Pembentukan motivator kelompok kerja dan sistem
penghargaan kelompok kerja sehat produktif
h)
Pengembangan kesehatan kerja di sarana pelayanan
kesehatan
i)
Penyusunan peraturan dan penetapan persyaratan
kesehatan kerja, peningkatan profesionalisme melalui pendidikan, pelatihan dan
penempatan tenaga ahli kesehatan kerja di daerah
j)
Pengembangan sistem informasi kesehatan dan keselamatan
kerja
3.
Program Hygiene dan Sanitasi Tempat-tempat Umum
·
Tujuan
Meningkatkan kualitas lingkungan tempat-tempat umum
yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat melindungi masyarakat dari
penularan penyakit, keracunan, kecelakaan-kecelakaan, pencemaran lingkungan
serta gangguan kesehatan lain.
·
Sasaran
a)
75% hotel dan penginapan lain telah memenuhi
persyaratan kesehatan
b)
75% jasa boga restoran/rumah makan dan tempat
pengolahan makanan serta memenuhi persyaratan kesehatan
c)
50% taman rekreasi dan tempat hiburan lain telah
memenuhi persyaratan kesehatan
d) Seluruh
rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain telah memenuhi persyaratan
kesehatan
e)
50% sarana ibadah dan sarana pendidikan telah memenuhi
persyaratan kesehatan
f)
50% sarana dan prasarana angkutan umum telah memenuhi
persyaratan kesehatan
g)
50% sarana tempat-tempat lain telah memenuhi
persyaratan kesehatan
·
Kegiatan
a)
Penetapan standar dan persyaratan kesehatan
b)
Pengembangan metoda dan uji coba
c)
Pengawasan, investigasi dan pemecahan masalah/tindak
lanjut
d) Analisis
bahaya titik kendali kritis pada proses pengolahan makanan
e)
Analisis dampak kesehatan lingkungan
f)
Akreditasi/grading sarana dan prasarana
g)
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
h)
Penyuluhan, pemberian stimulan dan percontohan
i)
Pembentukan dan pengembangan kel-kader-asosiasi
j)
Pembentukan PPNS dan penerapannya
k)
Pengembangan sistem informasi TTV
4.
Program Pemukiman, Perumahan dan Bangunan Sehat
·
Tujuan
Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, perumahan
dan bangunan yang memenuhi syarat kesehatan
·
Sasaran
a)
Tercapainya pemukiman yang memenuhi syarat kesehatan
sebesar 75% di perkotaan dan 60% di pedesaan
b)
Tercapainya lingkungan perumahan yang memenuhi syarat
kesehatan di perkotaan sebesar 75%
dan di pedesaan 60%
c)
Tercapainya bangunan rumah yang memenuhi syarat
kesehatan di perkotaan 75% dan pedesaan 60%
d) Tercapainya
sarana pembuangan kotoran manusia/jamban yang memenuhi syarat kesehatan serta pemanfaatannya
sebesar 100% baik di perkotaan/pedesaan
e)
Tercapainya pemanfaatan dan pengawasan tempat
pembuangan sampah sementara yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 100%
f)
Tercapainya pengendalian lalat dan pencemaran
lingkungan di TPA dan TPS sebesar 100%
g)
Tercapainya pengawasan tempat pengelolaan pestisida (TP2)
100%
h)
Tercapainya hidup bersih dan sehat pada 60% ibu yang
mempunyai balita, anak sekolah dan guru, tokoh masyarakat, tokoh agama dan
kelompok pemuda di perkotaan dan 40% di pedesaan
·
Kegiatan
a). Penetapan
standar dan persyaratan kesehatan
b). Penyuluhan
dan kampanye hygiene sanitasi
c). Pemberian
percontohan dan stimulasi
d). Pengawasan,
investigasi dan tindak lanjut sanitasi serta analisa dampak lingkungan
e). Pembentukan
forum kader dan kelompok kerja
f). Penyediaan
dan pengembangan peralatan serta media penyuluhan
g). Pengembangan
sistem informasi kesehatan lingkungan
h). Program
penyehatan air
BAB
II
KESIMPULAN
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat
kesehatan manusia
Masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia
terjadi akibat adanya :
a.
Faktor ketidaktahuan penduduk
b.
Terdapatnya faktor lingkungan yang jika ditinjau dari
sudut kesehatan kurang menguntungkan
Masalah-masalah kesehatan lingkungan :
1.
Masalah air minum
2.
Masalah perumahan
3.
Masalah benda dan barang sisa/bekas
4.
Masalah pengawasan anthropoda dan rodentia
5.
Masalah makanan dan minuman
6.
Masalah pencemaran
Upaya penanggulangan masalah kesehatan :
1.
Upaya sanitasi dasar
2.
Upaya penanggulangan pencemaran atau pemerosotan
lingkungan
3.
Upaya penanggulangan akibat tekanan pembangunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar